Tugas Softskill Perilaku Konsumen
Nama : Izzah Mujahidah
NPM : 14213593
Kelas : 3EA28
Pertanyaan
1.
Segmentasi pasar dan
analisis demografi
2.
Proses pengambilan keputusan
oleh konsumen
3.
Evaluasi alternative sebelum
pembelian
4.
Pembelian
5.
Sumber daya konsumen dan pengetahuan
konsumen
Jawaban
1.
Segmentasi pasar dan analisis demografi
SEGMENTASI PASAR
·
Pengertian Segmentasi Pasar
Segmentasi pasar adalah
pengelompokkan pasar menjadi kelompok-kelompok konsumen yang homogen, dimana
tiap kelompok atau bagian dapat dipilih sebagai pasar yang dituju atau
ditargetkan untuk pemasaran suatu produk.
Berikut ini beberapa pengertian segmentasi pasar dari
berbagai sumber teori:
Segmentasi
pasar adalah usaha untuk mengelompokkan pasar, dari pasar yang bersifat
heterogen menjadi bagian-bagian pasar yang memiliki sifat yang homogen
(Gitosudarno, 2008).
Segmentasi
pasar adalah membagi sebuah pasar ke dalam kelompok-kelompok pembeli yang
berbeda yang mungkin menghendaki pemasaran atau produk yang terpisah (Amstrong,
1997:227).
Syarat-syarat pengelompokkan pasar sebagai berikut :
1. Measurability, yaitu ciri-ciri atau
sifat-sifat tertentu pembeli harus dapat diukur atau dapat didekati.
2. Accessibility, yaitu suatu keadaan
dimana perusahaan dapat secara efektif memusatkan (mengarahkan) usaha
pemasarannya pada segmen yang telah dipilih.
3. Substantiability, yaitu segmen pasar
harus cukup besar atau cukup menguntungkan untuk dapat dipertimbangkan
program-program pemasarannya.
·
Dasar Penentuan Segmentasi Pasar
Usaha-usaha penentuan segmentasi pasar harus disertai
dengan:
1.Tersedianya informasi tentang karakteristik konsumen yang
mudah diukur.
2.Tingkat efektifitas pemusatan usaha pemasaran pada segmen
pasar yang dipilih.
3.Tingkat keuntungan dan luas sempitnya segmen pasar.
Pembagian pasar dalam kelompok-kelompok
pasar sangat dipengaruhi oleh tipe produk, sifat permintaan, cara-cara
penyaluran, media yang tersedia untuk komunikasi pemasaran dan motivasi
pembelian konsumen. Pentingnya penentuan sasaran pasar menuntut untuk
dilakukannya segmentasi pasar dengan suatu dasar segmentasi yang tepat dan
berguna bagi perencanaan strategis pemasarannya.
Adapun dimensi yang dapat dipakai sebagai dasar segmentasi
pasar adalah sebagai berikut:
1.Variabel geografi
2.Variabel demografi
3.Variabel psikografi
4.Variabel perilaku
Keempat dasar segmentasi pasar ini
masing-masing mempunyai tekan yang berbeda, namun mempunyai implikasi yang sama
bagi perusahaan, yaitu perusahaan dapat membentuk prereferensi terkelompok dari
konsumen terhadap suatu produk/merek tertentu.
·
Manfaat
dan Kelemahan Segmentasi
Banyaknya perusahaan yang melakukan
segmentasi pasar atas dasar pengelompokkan variabel tertentu. Dengan
menggolongkan atau mensegmentasikan pasar seperti itu, dapat dikatakan bahwa
secara umum perusahaan mempunyai motivasi untuk mempertahankan dan meningkatkan
tingkat penjualan dan yang lebih penting lagi agar operasi perusahaan dalam
jangka panjang dapat berkelanjutan dan kompetitif (Porter, 1991).
Manfaat yang lain dengan dilakukannya segmentasi pasar,
antara lain:
1. Perusahaan akan dapat mendeteksi
secara dini dan tepat mengenai kecenderungan-kecenderungan dalam pasar yang
senantiasa berubah.
2. Dapat mendesign produk yang
benar-benar sesuai dengan permintaan pasar.
3. Dapat menentukan kampanye dan
periklanan yang paling efektif.
4. Dapat mengarahkan dana promosi yang
tersedia melalui media yang tepat bagi segmen yang diperkirakan akan
menghasilkan keuntungan yang lebih besar.
5. Dapat digunakan untuk mengukur usaha
promosi sesuai dengan masa atau periode-periode dimana reaksi pasar cukup
besar.
Gitosudarmo (2000) menambahkan manfaat segmentasi pasar ini,
sebagai berikut:
1. Dapat membedakan antara segmen yang
satu dengan segmen lainnya.
2. Dapat digunakan untuk mengetahui
sifat masing-masing segmen.
3. Dapat digunakan untuk mencari segmen
mana yang potensinya paling besar.
4. Dapat digunakan untuk memilih segmen
mana yang akan dijadikan pasar sasaran.
Sekalipun tindakan segmentasi
memiliki sederetan keuntungan dan manfaat, namun juga mengandung sejumlah
resiko yang sekaligus merupakan kelemahan-kelemahan dari tindakan segmentasi
itu sendiri, antara lain:
1. Biaya produksi akan lebih tinggi,
karena jangka waktu proses produksi lebih pendek.
2. Biaya penelitian/riset pasar akan
bertambah searah dengan banyaknya ragam dan macam segmen pasar yang ditetapkan.
3. Biaya promosi akan menjadi lebih
tinggi, ketika sejumlah media tidak menyediakan diskon.
4. Kemungkinan akan menghadapi pesaing
yang membidik segmen serupa.
Bahkan mungkin akan terjadi
persaingan yang tidak sehat, misalnya kanibalisme sesama produsen untuk produk
dan segmen yang sama.
·
Hal-hal
Yang Perlu Diperhatikan Dalam Melakukan Segmentasi
Pengusaha yang melakukan segmentasi
pasar akan berusaha mengelompokkan konsumen kedalam beberapa segmen yang secara
relatif memiliki sifat-sifat homogen dan kemudian memperlakukan masing-masing
segmen dengan cara atau pelayanan yang berbeda.
Seberapa jauh pengelompokkan itu
harus dilakukan, nampaknya banyak faktor yang terlebih dahulu perlu dicermati.
Faktor-faktor tersebut antara lain sebagai berikut:
Variabel-Variabel Segmentasi
Sebagaimana diketahui bahwa konsumen
memiliki berbagai dimensi yang dapat digunakan sebagai dasar untuk melakukan
segmentasi pasar. Penggunaan dasar segmentasi yang tepat dan berdaya guna akan
lebih dapat menjamin keberhasilan suatu rencana strategis pemasaran. Salah satu
dimensi yang dipandang memiliki peranan utama dalam menentukan segmentasi pasar
adalah variabel-variabel yang terkandung dalam segmentasi itu sendiri, dan oleh
sebab ituperlu dipelajari.
Dalam hubungan ini Kotler (1995)
mengklasifikasikan jenis-jenis variabel segmentasi sebagai berikut:
1.
Segmentasi Geografi
Segmentasi ini membagi pasar menjadi
unit-unit geografi yang berbeda, seperti negara, propinsi, kabupaten, kota,
wilayah, daerah atau kawasan. Jadi dengan segmentasi ini, pemasar memperoleh
kepastian kemana atau dimana produk ini harus dipasarkan.
2.
Segmentasi Demografi
Segmentasi ini memberikan gambaran
bagi pemasar kepada siapa produk ini harus ditawarkan. Jawaban atas pertanyaan
kepada siapa dapat berkonotasi pada umur, jenis kelamin, jumlah anggota
keluarga, siklus kehidupan keluarga seperti anak-anak, remaja, dewasa, kawin/
belum kawin, keluarga muda dengan satu anak, keluarga dengan dua anak, keluarga
yang anak-anaknya sudah bekerja dan seterusnya. Dapat pula berkonotasi pada
tingkat penghasilan, pendidikan, jenis pekerjaan, pengalaman, agama dan
keturunan. Misalnya: Jawa, Madura, Bali, Manado, Cina dan sebagainya.
3.
Segmentasi Psikografi
Pada segmentasi ini pembeli dibagi menjadi kelompok-kelompok
berdasarkan:
a. Status sosial, misalnya: pemimpin
masyarakat, pendidik, golongan elite, golongan menengah, golongan rendah.
b. Gaya hidup misalnya: modern,
tradisional, kuno, boros, hemat, mewah dan sebagainya.
c. Kepribadian, misalnya: penggemar,
pecandu atau pemerhati suatu produk.
4.
Segmentasi Tingkah Laku
Segmentasi tingkah laku
mengelompokkan pembeli berdasarkan pada pengetahuan, sikap, penggunaan atau
reaksi mereka terhadap suatu produk. Banyak pemasar yakin bahwa variabel
tingkah laku merupakan awal paling baik untuk membentuk segmen pasar.
Segmentasi perilaku dapat diukur
menggunakan indikator sebagai berikut:
1. Manfaat yang dicari
Salah satu bentuk segmentasi yang
ampuh adalah mengelompokkan pembeli menurut manfaat berbeda yang mereka cari
dari produk. Segmentasi manfaat menuntut ditemukannya manfaat utama yang dicari
orang dalam kelas produk, jenis orang yang mencari setiap manfaat dan merek
utama yang mempunyai setiap manfaat. Perusahaan dapat menggunakan segmentasi
manfaat untuk memperjelas segmen manfaat yang mereka inginkan, karakteristiknya
serta merek utama yang bersaing. Mereka juga dapat mencari manfaat baru dan
meluncurkan merek yang memberikan manfaat tersebut.
2. Status Pengguna
Pasar dapat disegmentasikan menjadi
kelompok bukan pengguna, mantan pengguna, pengguna potensial, pengguna pertama
kali dan pengguna regular dari suatu produk. Pengguna potensial dan pengguna
regular mungkin memerlukan imbauan pemasaran yang berbeda.
3. Tingkat Pemakaian
Pasar dapat juga disegmentasikan
menjadi kelompok pengguna ringan, menengah dan berat. Jumlah pengguna berat
sering kali hanya persentase kecil dari seluruh pasar, tetapi menghasilkan
persentase yang tinggi dari total pembelian. Pengguna produk dibagi menjadi dua
bagian sama banyak, sebagian pengguna ringan dan sebagian lagi pengguna berat
menurut tingkat pembelian dari produk spesifik.
4. Status Loyalitas
Sebuah pasar dapat juga
disegmentasikan berdasarkan loyalitas konsumen. Konsumen dapat loyal terhadap
merek, toko dan perusahaan. Pembeli dapat dibagi menjadi beberapa kelompok
menurut tingkat loyalitas mereka. Beberapa konsumen benar-benar loyal, mereka
selalu membeli satu macam merek. Kelompok lain agak loyal,mereka loyal pada dua
merek atau lebih dari satu produk atau menyukai satu merek tetapi kadang-kadang
membeli merek lain. Pembeli lain tidak menunjukkan loyalitas pada merek apapun.
Mereka mungkin ingin sesuatu yang baru setiap kali atau mereka membeli apapun
yang diobral.
Segmentasi pasar merupakan langkah
pertama dalam strategi pemasaran tiga tahap. Strategi pemasaran tiga tahap
yaitu:
1. Membagi pasar ke dalam
kelompok-kelompok yang homogen.
2. Memilih satu segmen atau lebih yang
dijadikan target. Pemasar harus mengambil keputusan atas dasar bauran pemasaran
yang khusus yaitu produk, harga, saluran, dan/atau daya tarik promosi khusus
untuk setiap segmen yang berbeda.
3. Menentukan product positioning
(posisi produk) sehingga dirasakan oleh para konsumen di setiap segmen yang
dibidik sebagai produk yang memberikan kepuasan lebih baik daripada berbagai
penawaran bersaing lainnya.
ANALISIS DEMOGRAFI
·
Pengertian
Analisis Demografi
Analisis Demografi adalah analisis
penduduk dari rahim hingga liang kubur (from the womb to the tomb) karena
meliputi analisis penduduk pada seluruh siklus kehidupan manusia sejak dari
kandungan sampai meninggal.
Demografi ini merujuk data statistik
penduduk, termasuk pendapatan, rata-rata umur, dan pendidikan. Kalau menurut
Hermawan, demografi ini termasuk dalam Static Attribute Segmentation, atau cara
memandang pasar berdasarkan geografis dan demografi. Geografis berarti kita
melihat pasar berdasarkan wilayah (negara, kawasan, propinsi, kota). Sedangkan
demografi berati kita melihat pasarberdasarkan jenis kelamin, usia, pekerjaan,
agama dan pendidikan.
·
Manfaat Analisis Demografi
1. Mempelajari kuantitas dan distribusi
penduduk dalam suatu daerah tertentu.
2. Menjelaskan pertumbuhan penduduk
pada masa lampau, kecenderungannya, dan persebarannya dengan sebaik-baiknya dan
dengan data yang tersedia.
3. Mengembangkan hubungan sebab akibat
antara perkembangan penduduk dengan bermacam-macam aspek organisasi sosial,
ekonomi, budaya, lingkungan dan lain-lain.
4. Memperkirakan pertumbuhan penduduk
(proyeksi penduduk) pada masa yang akan datang dan kemungkinan-kemungkinan
konsekuensinya.
KESIMPULAN
·
Segmentasi
pasar yaitu membagi bagi target konsumen ke dalam bagian yang sama (homogen)
yang akan ditargetkan dalam pemasaran atau produk yang akan dipasarkan
nantinya. Dalam segmentasi pasar ini kita bisa mengetahui bagian bagian
kelompok yang sudah dikelompokkan, jadi bauran pemasaran konsumen menjadi
sangat luas.
·
Dalam
manfaatnya analisis demografi berguna untuk mengetahui kuantitas dan distribusi
penduduk dalam suatu daerah tertentu. Menjelaskan pertumbuhan penduduk pada
masa lampau, mengembangkan hubungan sebab akibat antara perkembangan penduduk
dengan bermacam-macam aspek organisasi sosial, ekonomi, budaya, lingkungan dan
lain-lain. Pemperkirakan pertumbuhan penduduk (proyeksi penduduk) pada masa
yang akan datang dan kemungkinan-kemungkinan konsekuensinya.
2.
Proses pengambilan keputusan
oleh konsumen
·
Pengertian Keputusan Pembelian
Secara garis besar keputusan pembelian konsumen adalah
merupakan sebuah tindakan yang dilakukan konsumen untuk membeli suatu produk.
Menurut Kotler (2002), keputusan pembelian adalah
tindakan dari konsumen untuk mau membeli atau tidak terhadap produk. Dari
berbagai faktor yang mempengaruhi konsumen dalam melakukan pembelian suatu
produk atau jasa, biasanya konsumen selalu mempertimbangkan kualitas, harga dan
produk sudah yang sudah dikenal oleh masyarakat Sebelum konsumen memutuskan
untuk membeli, biasanya konsumen melalui beberapa tahap terlebih dahulu yaitu,
(1) pengenalan masalah, (2) pencarian informasi. (3) evaluasi alternatif, (4) keputusan
membeli atau tidak, (5) perilaku pascapembelian.
·
Lingkup
Keputusan Pembelian
Keputusan
pembelian yang dilakukan konsumen akan mencangkup pertimbangan berbagai aspek.
Pada umumnya konsentrasi pemasaran lebih diarahkan pada keputusan tentang
pemilihan alternatif terhadap merek produk tertentu. Hali ini disebabkan
strategi pemasaran seringkali dikembangkan bagi pencapain target untuk merek
produk tertentu. Walaupun demikian, ini bukan berarti bahwa keputusan pembelian
akan ditentukan oleh keputusan tentang merek inidvidual saja.
·
Peranan Konsumen Dalam Keputusan
Pembelian
Menurut
Swastha dan Handoko (2011) berpendapat
bahwa lima peran individu dalam sebuah keputusan membeli, yaitu:
1. Pengambilan
inisiatif (initiator): individu yang mempunyai inisiatif pembelian barang
tertentu atau yang mempunyai kebutuhan atau keinginan tetapi tidak mempunyai
wewenang untuk melakukan sendiri.
2. Orang yang
mempengaruhi (influencer): individu yang mempengaruhikeputusan untuk
membeli baik secara sengaja maupun tidak sengaja.
3. Pembuat
keputusan (decider): individu yang memutuskan apakah
akan membeli atau tidak, apa yang akan dibeli, bagaimana membelinya,
kapan dan dimana membelinya.
4. Pembeli (buyer): individu
yang melakukan pembelian yang sebenarnya.
5. Pemakai (user): individu
yang menikmati atau memakai produk atau jasa yang dibeli.
·
Proses
Pengambilan Keputusan Pembelian
1. Pengenalan masalah (problem
recognition). Konsumen akan membeli suatu produk
sebagai solusi atas permasalahan yang dihadapinya. Tanpa adanya
pengenalan masalah yang muncul, konsumen tidak dapat menentukan produk yang
akan dibeli.
2. Pencarian informasi (information
source). Setelah memahami masalah yang ada, konsumen akan
termotivasi untuk mencari informasi untuk menyelesaikan permasalahan yang
ada melalui pencarian informasi. Proses pencarian informasi dapat
berasal dari dalam memori (internal) dan
berdasarkan pengalaman orang lain (eksternal).
3. Mengevaluasi alternatif (alternative
evaluation). Setelah konsumen mendapat berbagai macam informasi,
konsumen akan mengevaluasi alternatif yang ada untuk mengatasi
permasalahan yang dihadapinya.
4. Keputusan pembelian (purchase
decision). Setelah konsumen mengevaluasi beberapa
alternatif strategis yang ada, konsumen akan membuat keputusan
pembelian. Terkadang waktu yang dibutuhkan antara membuat keputusan
pembelian dengan menciptakan pembelian yang aktual tidak sama
dikarenakan adanya hal-hal lain yang perlu dipertimbangkan.
5. Evaluasi pasca-pembelian (post-purchase
evaluation) merupakan proses evaluasi yang dilakukan konsumen tidak hanya
berakhir pada tahap pembuatan keputusan pembelian. Setelah membeli produk
tersebut, konsumen akan melakukan evaluasi apakah produk tersebut sesuai dengan
harapannya atau tidak. Dalam hal ini terjadi kepuasan dan ketidakpuasan
konsumen. Konsumen akan puas jika produk tersebut sesuai dengan harapannya dan
selanjutnya akan meningkatkan permintaan atau merek produk tersebut pada masa
depan. Sebaliknya, jika konsumen merasa tidak puas atau tidak sesuai dengan
harapannya hal ini akan menurunkan permintaan konsumen pada masa depan.
·
Faktor
Faktor Yang Mempengaruhi
1. Motivasi (motivation)
merupakan suatu dorongan yang ada dalam diri manusia untuk
mencapai tujuan tertentu.
2. Persepsi (perception) merupakan hasil pemaknaan seseorang terhadap stimulus
atau kejadian yang diterimanya berdasarkan informasi dan pengalamannua terhdap
rangsangan tersebut.
3. Pembentukan sikap (attitude
formation) merupakan penilaian yang ada dalam diri seseorang yang
mencerminkan sikap suka atau tidak suka seseorang akan suatu hal.
4. Integrasi (integration)
merupakan kesatuan antara sikap dan tindakan. Integrasi merupakan
respon atas sikap yang diambil. Perasaan suka akan mendorong seseorang untuk
membeli dan perasaan tidak suka akan membulatkan tekad seseorang untuk tidak
membeli produk tersebut.
3.
Evaluasi alternative sebelum
pembelian
a.
Kriteria
Evaluasi
1. Harga-Harga menentukan pemilihan
alternatif. Konsumen cenderung akan memiliha harga yang murah untuk suatu
produk yang ia tahu spesifikasinya. Namun jika konsumen tidak bisa mengevaluasi
kualitas produk maka harga merupakan indicator kualitas. Oleh karena itu
strategi harga hendaknya disesuaikan dengan karakteristik produk.
- Nama
merek-merek terbukti menjadi determinan penting dalam pembelian obat.
Nampaknya merek merupakan penganti dari mutu dan spesifikasi produk.
Ketika konsumen sulit menilai criteria kualitas produk, kepercayaan pada
merek lama yang sudah memiliki reputasi baik dapat mengurangi resiko
kesalahan dalam pembelian.
- Negara
asal, negara dimana suatu produk dihasilkan menjadi pertimbangan penting
dikalangan konsumen. negara asal sering mencitrakan kualitas produk.
Konsumen mungkin sudah tidak meraguakan lagi kualitas produk elektronik
dari Jepan. Sementara, untuk jam tangan nampaknya jam tangan buatan Swiss
meruapak produk yang handal tak teragukan.
- Saliensi
(Atribut yang mencolok) Konsep saliensi mencerminkan ide bahwa kriteria
evaluasi kerap berbeda pengaruhnya untuk konsumen yang berbeda dan juga
produk yang berbeda. Pada suatu produk mungkin seorang konsumen
mempertimbangkan bahwa harga adalah hal yang penting, tetapi tidak untuk
produk yang lain. Atribut yang mencolok (salient) yang benar-benar
mempengaruhi proses evaluasi disebut sebagai atribut determinan.
b. Menentukan
Alternatif Pilihan
Konsumen memproses informasi dari
beberapa informasi dan membuat pertimbangan untuk memuaskan kebutuhan, konsumen
mencari manfaat produk dan memandang produk sebagai suatu rangkaian atribut,
atribut yang menonjol dianggap penting Pemasar perlu menjelaskan manfaat produk
dan menentukan atribut yang menonjol Keputusan Pembelian Konsumen membentuk
satu maksud pembelian, ada 2 faktor;
1. Sikap/ pendirian orang lain ,
2. Situasi yang tidak diantisipasi.
Sejumlah besar penelitian dan
strategi pemasaran telah mengasumsikan pembuat keputusan konsumen rasional
dengan yang terdefinisi dengan baik, preferensi stabil. Konsumen juga dianggap
memiliki kemampuan cukup untuk menghitung pilihan mana yang akan memaksimalkan
nilainya, dan akan memilih atas dasar ini.
·
Pilihan
afektif
Pilihan afektif yang paling mungkin
ketika motif yang mendasari consummatory daripada instrumental. Consummatory
motif mendasari perilaku yang secara intrinsik bermanfaat untuk individu yang
terlibat. Motif Instrumental mengaktifkan perilaku yang dirancang untuk
mencapai tujuan kedua.memvisualisasikan bagaimana manfaat yang dirasakan selama
dan setelah pengalaman konsumsi. Hal ini sangat penting bagi merek baru atau
produk dan jasa. Konsumen yang telah memiliki pengalaman dengan sebuah produk
atau merek memiliki dasar untuk membayangkan respon afektif yang
dihasilkan.
·
Atribut
berbasis versus atribut proses pilihan
Dua proses pertimbangan yang mungkin digunakan untuk membeli
kamera digital:
Proses 1: Setelah konsultasi Internet untuk menentukan fitur
apa yang paling disukai, konsumen kemudian pergi ke toko elektronik lokal
dan membandingkan berbagai merek fitur yang paling penting baginya yaitu,
otomatis, kamera ukuran, fitur zoom, dan ukuran penyimpanan. Dia melihat
keynggulan masing-masing model atas atribut dan kesan umum nya model kualitas
masing-masing. Atas dasar evaluasi ini, ia memilih SportZoom Olympus.
Proses 2: konsumen mengingat bahwa temannya Olympus
SportZoom bekerja dengan baik dan tampak “baik”,orang tuanya memiliki Easyshare
Kodak yang juga bekerja dengan baik tapi agak besar dan berat, dan tua Fujifilm
Finepix tidak diinginkan serta ia diharapkan . Di toko elektronik setempat ia
melihat bahwa model dan Kodak Olympus memiliki harga yang sama dan memutuskan
untuk membeli SportZoom Olympus.
Contoh pertama di atas adalah
pilihan berbasis atribut. Contoh yang kedua sikap-berbasis-pilihan berdasarkan
pilihan sikap. Secara umum, pentingnya membuat keputusan yang optimal meningkat
dengan nilai barang yang sedang dipertimbangkan dan konsekuensi dari keputusan
yang tidak optimal. Semakin mudah untuk mengakses atribut informasi lengkap
suatu merek, pengolahan berdasarkan atribut,lebih kemungkinan akan digunakan.
c.
Menaksir Alternatif Pilihan
Kriteria yang telah di tentukan
seperti diatas kemudian akan memunculkan beberapa alternatif produk,
alternatif ini lah yang digunakan konsumen dalam Menaksir alternatif pilihan.
Dalam menaksir suatu alternatif dari pilihan yang ada maka konsumen harus
memikirkan resiko yang akan diterima apabila konsumen memilih alternatif
tersebut, dan meninggalkan alternatif lain yang ada.
Ada tiga sudut pandang dalam menganalisis/menaksir
alternatif pilihan keputusan konsumen :
1. Sudut Pandang Ekonomis
Konsumen sebagai orang yang membuat
keputusan secara rasional, yang mengetahui semua alternatif produk yang
tersedia dan harus mampu membuat peringkat dari setiap alternatif yang
ditentukan dipertimbangkan dari kegunaan dan kerugiannya serta harus dapat
mengidentifikasikan satu alternatif yang terbaik, disebut economic man.
2. Sudut Pandang Kognitif
Konsumen sebagai kognitif man atau
sebagai problem solver. Kosumen merupakan pengolah informasi yang selalu
mencari dan mengevaluasi informasi tentang produk dan gerai. Pengolah informasi
selalu berujung pada pembentukan pilihan, terjadi inisiatif untuk membeli atau
menolak produk. Cognitive man berdiri di antara economic man dan passive man,
seringkali cognitive man punya pola respon terhadap informasi yang berlebihan
dan seringkali mengambil jalan pintas, untuk memenuhi pengambilan keputusannya
pada keputusan yang memuaskan.
3. Sudut Pandang Emosianal
Menekankan emosi sebagai pendorong
utama, sehingga konsumen membeli suatu produk. Favoritisme buktinya seseorang berusaha
mendapatkan produk favoritnya, apapun yang terjadi. Benda-benda yang
menimbulkan kenangan juga dibeli berdasarkan emosi. Anggapan emotional man itu
tidak rasional adalah tidak benar. Mendapatkan produk yang membuat perasaannya
lebih baik merupakan keputusan yang rasional.
d.
Menyeleksi Aturan Pengambilan Keputusan
Dalam mengambil keputusan terdapat
beberapa hal yang perlu diperhatikan, yang paling utama adalah yang paling
maksimal dakam memenuhi berbagai kriteria yang dapat di capai oleh produk.
Tingkat tinggi satu atribut tidak
dapat mengimbangi tingkat rendah yang lain. keputusan disjungtif aturan dan
kata penghubung dapat menghasilkan seperangkat alternatif yang bisa diterima,
sedangkan sisanya aturan umumnya menghasilkan satu “terbaik” alternatif.
·
Kata
penghubung Aturan Keputusan
Aturan keputusan kata penghubung
menetapkan standar kinerja minimum yang diperlukan untuk setiap kriteria
evaluatif dan memilih yang pertama atau semua merek yang memenuhi atau melebihi
standar minimum. Karena individu memiliki keterbatasan kemampuan untuk
memproses informasi, aturan kata penghubung yang sering digunakan untuk
mengurangi ukuran tugas pengolahan informasi untuk beberapa tingkat dikelola
·
Disjungtif
Aturan Keputusan
Aturan keputusan disjungtif
menetapkan tingkat minimum kinerja untuk setiap atribut yang penting (sering
level yang cukup tinggi). Ketika aturan pengambilan keputusan disjungtif
digunakan oleh target pasar, sangat penting untuk memenuhi atau melampaui
konsumen persyaratan pada setidaknya salah satu kriteria kunci.
·
Eliminasi
oleh aspek Aturan Keputusan
Untuk target pasar menggunakan
eliminasi oleh aspek aturan, sangat penting untuk memenuhi atau melampaui
satu atau lebih persyaratan konsumen persyaratan (dalam urutan) dari kriteria
yang digunakan dari kompetisi.
·
Leksikografis
Aturan Keputusan
Aturan pengambilan keputusan
leksikografis mirip dengan eliminasi-oleh aspek aturan-. Perbedaannya adalah
bahwa aturan leksikografis mencari kinerja maksimum pada setiap tahap,
sedangkan eliminasi oleh aspek mencari kinerja yang memuaskan pada setiap
tahap.
·
Kompensasi
Aturan Keputusan
Aturan keputusan kompensasi
menyatakan bahwa merek yang tingkatan tertinggi pada jumlah konsumen penilaian
dari kriteria evaluatif yang relevan akan dipilih.memiliki tingkat kinerja pada
atau di dekat kompetisi pada pentingnya fitur lebih karena mereka menerima
lebih berat dalam keputusan daripada atribut lainnya.
4.
Pembelian
Dalam kehidupan sehari-hari anda
akan mengalami kejadian atau transaksi pembelian, pembelian merupakan suatu
tindakan untuk mendapatkan barang atau jasa yang kemudian akan dipeguanakn
sendiri atau di jual kembali, pembelian biasanya dilakukan minimal dua pihak atau
lebih atau yang sering disebut sebagai penjual dan pembelian. Pembelian dapat
dibedakan menjadi dua jenis yaitu pembelian secara cash dan pembelian secara
credit.
·
Pengertian
Pembelian :
Pembelian
adalah suatu peristiwa atau tindakan yang
dilakukan oleh dua belah pihak dengan tujuan menukarkan barang atau jasa dengan
menggunakan alat transaksi yang sah dan sama-sama memiliki kesepakatan dalam
transaksinya, dalam pembelian terkadang akan terjadi tawar menawar antara
pembeli dan penjual hingga mendapatkan kesepakatan harga yang kemudian akan
melakukan transaksi penukaran barang atau jasa dengan alat tukar yang sah dan
di sepakati kedua belah pihak.
·
Tugas
Pembelian :
Ø Melakukan transaksi pembelian pada
watu dan tempat yang tepat
Ø Barang yang dibeli memiliki manfaat
dan fungsi yang diperlukan
Ø Sebelum membeli membandingkan harga
dari tempat yang berbeda
Ø Bertanggung jawab atas pelaksanaan
pembelian barang atau jasa
Ø Barang yang dibeli kemungkianan
dapat dijual kembali
Ø Sebelum membeli lakukan periksalah
harga pasar yang ada
·
Manfaat
Pembelian :
1.
Mendapatkan
barang hasil pembelian
2. Dapat memenuhi kebutuhan melalui
pembelian
3. Hasil pembeliain dapat bermanfaat
4. Penjual mendapatkan hasil dari
penjualannya
·
Jenis-Jenis
Pembelian :
- Pembelian
Secara Cash atau tunai adalah pembelian yang dilakukan sekali transaksi
dengan menerima barang yang di beli dan memberikan uang sebagai alat tukar
yang sesuai dengan jumlah yang disepakati.
- Pembelian
Credit atau Berkala adalah pembelian yang dilakukan lebih dari satu kali
transaksi, pada transaksi pertama pembeli memberikan sejumlah uang sebagai
uang muka dan penjual memberikan barang yang di beli dengan catatan
akan terjadi pembayaran kedua.
5.
Sumber daya konsumen dan
pengetahuan konsumen
SUMBER DAYA KONSUMEN
·
Pengertian Sumber Daya Konsumen
Sumber Daya Konsumen adalah semua
pendapatan atau kekayaan yang dimiliki seorang konsumen yang bertujuan untuk
menentukan apa yang akan dibeli oleh konsumen (keputusan konsumen). Sumber daya
konsumen terhadap pembelian terkait dengan pendapatan yang didapat setiap
konsumen. Tinggi atau rendahnya pendapatan konsumen, mempengaruhi pengeluaran
mereka terhadap suatu barang.
Konsumen memiliki 3 sumber daya
utama dalam proses pertukaran yang mereka gunakan dan melalui proses ini
pemasar memberikan barang dan jasa, yaitu:
1.
Sumber Daya Ekonomi
Potensi sumberdaya ekonomi atau
lebih dikenal dengan potensi ekonomi pada dasarnya dapat diartikan sebagai
sesuatu atau segala sesuatu sumberdaya yang dimiliki baik yang tergolong pada
sumberdaya alam (natural resources/endowment factors) maupun potensi sumberdaya
manusia yang dapat memberikan manfaat (benefit) serta dapat digunakan sebagai
modal dasar pembangunan (ekonomi) wilayah tingkat ketergantungan terhadap
sumber daya secara struktural harus bisa dialihkan pada sumber daya alam lain.
Sumber daya ekonomi dibagi menjadi 4 macam, yaitu:
1)
Sumber Daya Alam
Merupakan segala sesuatu yang disediakan
oleh alam. Contoh: air, tanah
2)
Sumber Daya Manusia
Merupakan segala kegiatan manusia baik fisik maupun rohani
yang ditunjukkan untuk kegiatan produksi. Contoh: dokter, direktur
3)
Sumber Daya Kewirausahan
Merupakan semangat, sikap, dan perilaku seseorang dalam
menangani usaha atau kegiatan ekonomi sehingga bisa menghasilkan keuntungan.
Contoh: usaha roti
4)
Sumber Daya Modal
Merupakan sumber daya yang dibuat oleh manusia baik berupa
uang maupun barang dan digunakan untuk membantu kegiatan produksi. Contoh:
bahan baku, mixer
2.
Sumber Daya Temproral/sementara
3.
Waktu menjadi variabel yang semakin
penting dalam memahami perilaku konsumen
4.
Karena konsumen ada suatu bagian
waktu yang dihabiskan untuk kegiatan yang sangat pribadi yaitu waktu senggang
5.
Sumber daya kognitif produk yang
diklasifikasikan menurut sifat waktu konsumen disebut barang waktu (time goods)
Macam macam barang waktu :
1. Barang yang menggunakan waktu,
adalah produk yang memerlukan pemakaian waktu dalam mengkonsumsinya, contoh :
menonton tv
2. Barang penghemat waktu, adalah produk
yang menghemat waktu memungkinkan konsumen meningkatkan waktu leluasa mereka.
Contoh : Fast food
3. Sumber daya kognitif, merupakan
kemampuan untuk mempresentasikan dunia dan melakukan operasi logis dalam
representasi konsep yang berdasar pada kenyataan. Sumber daya kognitif
menggambarkan kapasitas mental yang tersedia untuk berbagai kegiatan pengolahan
informasi.
PENGETAHUAN KONSUMEN
·
Pengertian pengetahuan konsumen
Pengetahuan konsumen adalah semua
informasi yang dimiliki konsumen mengenai berbagai macam produk serta
pengetahuan lainnya yang terkait dan informasi yang berhubungan dengan
fungsinya sebagai konsumen.
·
Pengetahuan Konsumen terbagi menjadi
3, yaitu:
1. Pengetahuan Produk
Merupakan kumpulan berbagai macam
informasi mengenai produk. Pengetahuan ini meliputi katagori produk, merek,
terminologi produk, atribut atau fitur produk, harga produk dan kepercayaan mengenai
produk.
Jenis Pengetahuan Produk:
1. Pengetahuan tentang karakteristik
atau atribut produk
2. Pengetahuan tentang manfaat produk
3. Pengetahuan tentang kepuasan yg
diberikan produk kepada konsumen
4. Pengetahuan pembelian
Pengetahuan pembelian terdiri atas
pengetahuan tentang toko, lokasi produk di dalam toko dan penempatan produk
yang sebenarnya di dalam toko tersebut. Konsumen cenderung lebih senang
mengunjungi toko yang sudah dikenalnya untuk berbelanja, karena telah
mengetahui dimana letak produk di dalam toko tersebut.
2. Perilaku Membeli
1. Store Contact: Meliputi tindakan
mencari outlet, pergi ke outlet dan memasuki outlet.
2. Product Contact: Konsumen akan
mencari lokasi produk, mengambil produk tersebut dan membawanya ke kasir.
3. Transaction : Konsumen akan membayar
produk tersebut dengan tunai, kartu kredit, kartu debet atau alat pembayaran
lainnya.
3. Pengetahuan Pemakaian
Suatu produk akan memberikan manfaat
kepada konsumen jika produk tersebut telah digunakan atau dikonsumsi. Agar
produk tersebut bisa memberikan manfaat yang maksimal dan kepuasan yang tinggi,
maka konsumen harus bisa menggunakan atau mengkonsumsi produk tersebut dengan
benar. Produsen berkewajiban untuk memberikan informasi yang cukup agar
konsumen mengetahui cara pemakaian suatu produk. Pengetahuan pemakaian suatu
produk adalah penting bagi konsumen.
Referensi