Rabu, 03 Desember 2014

Ekonomi Koperasi - Periode 3 (Soal)


Izzah Mujahidah
14213593
2EA28

SOAL
1.      Jelaskan dampak berdirinya organisasi koperasi bagi perekonomian di Indonesia!
Jawab :
1.     Dibidang Politik
Kontribusi-kontribusi yang potensial terhadap pembangunan politik, sejumlah harapan dari dampak belajar para anggota koperasi, yang berpartisipasi secara aktif dalam lembaga-lembaga kopersi yang diorganisasi secara demokratis.
2.     Dibidang Sosial
Kontribusi-kontribusi yang potensial terhadap pembangunan social budaya. Wadah ini sebagai perkumpulan yang bersifat sukarela dalam proses pembangunan dari bawah diharapkan akan bertitik tolak dari struktur social yang ada, dan akan merangsang inovasi-inovasi tertentu yang dapat mengubah masyarakat tradisional tanpa merusaknya.
3.     Dibidang Ekonomi Sosial
Jika koperasi berhasil meningkatkan pelayanannya secara efisiensi bagi para anggotanya yang secara social ekonomis lemah dan miskin, maka ia telah memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap proses integrasi ekonomi dan social.
4.     Dibidang Ekonomi
Kontribusi-kontribusi yang potensial terhadap pembangunan ekonomi :
      a.       Perubahan secara bertahap perilaku para petani dan pengusaha kecil dan menengah yang semula berpikir tradisional menjadi termotivasi dan akan memperoleh kesempatan untuk memanfaatkan sumber dayanya sendiri.
        b.      Diversivikasi struktur produksi, perluasan usaha pengadaan bahan makanan dari bahan mentah.
        c.       Peningkatan pendapatan dan perbaikan situasi ekonomi para petani, pengrajin, dan pekerja lepas dapat mengurangi kemiskinan di pedesaan.
      d.      Peningkatan kegiatan pembentukan modal dan perbaikan “modal manusia” melalui pendidikan latihan manajer, karyawan, dan anggota.
       e.       Transformasi secara bertahap para petani yang orintasinya pada pemenuhan kebutuhan dasar ke dalam suatu system ekonomi yang semakin berkembang, melalui pembagian kerja dan spesialisasi yang semakin meningkat.
      f.       Pengembangan pasar, perbaikan stuktur pasar, perilaku pasar dan prestasi pasar, dan persaingan semakin efektif akan memperbaiki koordinasi yang saling membantu dari berbagai rencana ekonomi konsumen dan produsen berbagai barang dan jasa.

      2.      Mengapa ekonomi koperasi pada saat ini tidak berkembang secara pesat di Indonesia!
Jawab :
Sebab-sebab koperasi kurang berkembang pesat di Indonesia  :
  1. Kurangnya Partisipasi Anggota
Karena kurangnya pengetahuan tentang apa itu koperasi. Banyak masyarakat yang masih beranggapan tidak ada manfaat bagi dirinya sendiri.
  1. Sosialisasi Koperasi
Tingkat partisipasi anggotanya masih belum tinggi. karena para anggotanya hanya mengetahui bahwa koperasi hanya sebatas untuk melayani para konsumen, baik untuk barang yang hanya untuk di jual kepada konsumen atau pinjaman uang.

          3.      Manajemen
Koperasi memerlukan anggota-anggota yang dapat melihat suatu peluang usaha yang cerah dimasa yang akan datang. Ketidak profesionalan manajemen koperasi banyak terjadi di koperasi koperasi yang anggota dan pengurusnya memiliki tingkat pendidikan yang rendah.

           4.       Permodalan
Persoalan permodalan juga menjadi salah satu sebab koperasi kurang berkembang di Indonesia. kondisi modal keuangan badan usaha tersebut. Kendala tersebut karena kurangnya dukungan untuk mengebangkan koperasi tersebut, karena koperasi sangat bergantung pada modal yang di dalam koperasi itu sendiri.
  1. Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia yang menjadi anggota koperasi kurang yang profesional. oleh karena itu, kurangnya dukungan untuk berjalanannya kegiatan koperasi.
  1. Kurangnya Kesadaran
Koperasi berkembang di indonesia bukan dari kesadaran masyarakat, tetapi muncul dari dukungan pemerintah yang disosialisasikan ke bawah. Berbeda dengan yang di luar negeri, koperasi terbentuk karena adanya kesadaran masyarakat untuk saling membantu memenuhi kebutuhan dan mensejahterakan yang merupakan tujuan koperasi itu sendiri, sehingga pemerintah tinggal menjadi pendukung dan pelindung saja.
  1.  Pemanjaan Koperasi
Ini juga adalah salah faktor karena pemerintah terlalu memanjakan koperasi, akibatnya koperasi tindak berkembang pesat di Indonesia.
  1. Demokrasi ekonomi yang kurang
Masih ada banyak koperasi yang tidak diberikan keleluasaan dalam menjalankan setiap tindakannya. Setiap koperasi seharusnya dapat secara leluasa memberikan pelayanan terhadap masyarakat, karena koperasi sangat membantu meningkatkan tingkat kesejahteraan rakyat oleh segala jasa – jasa yang diberikan.

     3.      Menurut pandangan Anda, bagaimana peran perguruan tinggi, pemerintah, perbankan dan masyarakat menjadi hal yang sangat penting bagi pertumbuhan koperasi di Indonesia!
Jawab :
Perguruan tinggi : Tiap perguruan tinggi memberikan pengetahuan tentang koperasi. Koperasi dapat dijadikan pembelajaran bagi mahasiswa. Dengan itu mahasiswa bisa mengerti tentang koperasi dan paham akan kelebihan, kekurangan, serta system berkerja dari koperasi itu sendiri. 
Pemerintah : Peranan pemerintah yang bisa dilakukan untuk meningkatkan pertumbuhan koperasi antara lain dengan memberi bimbingan berupa penyuluhan, pendidikan ataupun melakukan penelitian bagi perkembangan koperasi serta bantuan konsultasi terhadap permasalahan koperasi. Pemerintah juga bisa melakukan pengawasan termasuk memberi perlindungan terhadap koperasi berupa penetapan bidang kegiatan ekonomi yang telah berhasil diusahakan oleh badan usaha lainnya. Selanjutnya pemerintah juga bisa memberikan fasilitas berupa kemudahan permodalan, serta pengembangan jaringan usaha dan kerjasama. Maka dari itu peran pemerintah ini penting agar keberadaan koperasi terus berkembang maju dan meningkatkan taraf hidup masyarakat, terutama rakyat miskin.
·       Perbankan : Dalam menjaga dan membuat perekonomian bangsa membaik, maka seharusnya perbankan di Indonesia dapat membantu koperasi. Semisal dalam bentuk permodalan tanpa ada bunga, mendukung kelancaran mekanisme pembayaran, menghimpun dana simpanan masyarakat, dan memberikan  jasa-jasa lainnya.
    Masyarakat : Dalam hal ini masyarakat memiliki peran besar dalam pertumbuhan koperasi. Dengan cara menjadi anggota saja bisa dianggap cukup. Masyarakat juga diharapkan dapat menggunakan atau membeli semua jasa dan barang yang diperjualkan di koperasi, sehingga koperasi dapat berkembang.

Minggu, 02 November 2014

MSDM - Biografi Menkominfo (Rudiantara)

Menteri Komunikasi dan Informatika













Nama Lengkap : Rudiantara
Profesi : -
Agama : Islam
Tempat Lahir : Bogor, Jawa Barat
Tanggal Lahir : Minggu, 3 Mei 1959
Zodiac : Taurus  
Warga Negara : Indonesia
Pendidikan Terakhir : Magister Ilmu Administrasi IPPM
Jabatan Terakhir : Komisaris PT Indosat Tbk




Presiden Indonesia Jokowi akhirnya mengumumkan Nama Menteri Kabinetnya. Untuk jabatan Menteri Komunikasi dan juga Informatika (Menkominfo), Presiden Indonesia memberikan kepercayaan kepada Rudiantara. Rudiantara menyisihkan nama-nama lain yang sempat disebut-sebut bakal menjadi Menkominfo, seperti Niken Widiastuti (Dirut RRI), Richardus Eko Indrajit (Ketua APTIKOM), Gatot S. Dewa Broto (Deputi Bidang Harmonisasi dan juga Kemitraan Kemenpora, Mantan Humas Kemenkomifo) ataupun Onno W. Purbo (Akademisi dan juga Praktisi TI).
Saat ini Rudiantara menjabat sebagai Komisaris Independen PT Indosat Tbk menggantikan Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring pada Kabinet Indonesia Bersatu II era pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (2009-2014).
Rudiantara merupakan profesional di bidang telekomunikasi dan pernah berkarier di Indosat, Telkomsel, Excelcomindo (kini XL Axiata), dan Telkom. Pada saat ditunjuk menjadi menteri, ia menjabat sebagai anggota komisaris di Indosat. Beliau mengaku akan melepaskan masa jabatannya sebagai anggota komisaris dan akan mengabdi menjadi Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia pada Kabinet Kerja (2014–2019). Pria berusia 55 tahun tersebut merupakan salah satu profesional dalam kabinet baru yang telah malang melintang di dunia industri telekomunikasi sejak 1986.
RIWAYAT SINGKAT RUDIANTARA
Rudiantara memulai pendidikan tinggi di Universitas Padjadjaran dan meraih gelar sarjana pada tahun 1984. Ia melanjutkan ke IPPM, Universitas Indonesia, dan meraih MBA pada tahun 1988. Ia adalah sosok pengusaha yang sudah pernah menjajal berbagai macam bidang, mulai dari perusahaan telekomunikasi hingga industri lain seperti listrik, semen, hingga kereta api. Tidak salah bila akhirnya, pria berumur 55 tahun tersebut menjadi komisaris di berbagai perusahaan.  
Sejak tahun 1996, Rudiantara didapuk sebagai Chief Operating Officer di PT Telekomindo. 11 tahun  setelahnya dihabiskan oleh Rudiantara di berbagai jabatan eksekutif di Indosat maupun Telkomsel. Baru di tahun 2005 Rudiantara menjabat salah satu posisi direktur di PT XL Axiata Tbk yang dulu masih bernama PT Excelcomindo Pratama Tbk.
Hampir tiga tahun di XL, Rudiantara menjadi salah satu komisaris di PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. Lalu statusnya berubah menjadi Komisaris Independen sejak tahun 2011 hingga 2012. Selain itu, pria yang juga mempunyai gelar MBA dari IPPM (1988) tersebut juga pernah menduduki posisi Sekertaris Jendral dari Asosiasi Telepon Seluler Indonesia (ATSI).
Karir Rudiantara berkembang pesat tidak hanya di sektor komunikasi saja. Sejak tanggal 28 September 2006, Rudiantara menempati posisi strategis di PT Semen Gresik Tbk. dan berhasil mewujudkan 5 pembangunan pembangkit listrik bermesin turbin batubara berkapasitas 400 MW. Keberhasilan tersebut yang mungkin memacu Rudiantara untuk mengadu nasib sebagai Wakil Dirut PLN di tahun 2006. Selama dua tahun di perusahaan listrik plat merah tersebut, Rudiantara mempunyai andil besar dalam pengumpulan dana untuk pembangunan pembangkit listrik 10 ribu megawatt meski akhirnya dia mengundurkan diri di tahun 2009.
Rudiantara juga sempat mencicipi dunia perkeretaapian dengan memegang jabatan rangkap sebagai CEO Bukitasam Transpacific Railways dan CEO Transpacific Railways Infrastructure (TRI).
Ketika mengumumkan susunan menteri dalam kabinetnya pada Minggu (26/10), Jokowi mengungkapkan sosok Rudiantara sebagai “CEO profesional yang telah memajukan sektor teknologi informasi publik di Indonesia”.
Tugas berat menanti Rudiantara sebagai Menkominfo untuk membereskan permasalahan TI di Indonesia hingga 5 tahun kedepan. Ia harus berpacu dengan waktu untuk membawa Indonesia tidak lagi tertinggal dengan negara lain. Dilansir oleh Kompas setidaknya ada dua tantangan utama baginya. Pertama, meningkatkan infrastruktur dan kecepatan internet di Indonesia; dan yang berikutnya, membereskan masalah tata kelola frekuensi di Indonesia. Rudiantara juga perlu membenahi masalah infrastruktur telekomunikasi wilayah Indonesia bagian Timur yang cukup ada di belakang. Dengan modal latar belakang profesional yang kuat, Rudiantara diprediksi mampu memberikan yang terbaik sebagai Menteri Komunikasi dan Informasi.

Opini Tentang Menkominfo (Rudiantara) :
Menurut kami, Bapak Rudiantara ini termasuk kategori layak untuk di jadikan Menteri Komunikasi dan Informatika karena dengan berbagai prestasi yang dimilikinya serta banyaknya pengalaman bekerja ini semoga dapat menjadikan Indonesia sebagai Negara yang lebih maju dan semua yang telah di janjikan dan di rencanakan oleh Bapak Rudiatar a dapat terlaksana dengan baik.